
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Sebuah
organisasi merupakan suatu komunitas yang terdiri dari kelompok-kelompok
individu yang dihimpun dalam berbagai departemen atau bagian. Meskipun
demikian, mereka merupakan satu kesatuan. Rapat merupakan sarana untuk mencapai
kesepakatan bersama. Sayangnya, tidak setiap orang menyukai rapat karena
berbagai alasan. Rapat yang efektif harus didukung oleh suatu strategi dan
diselenggarakan di tempat yang sesuai dengan penataan ruang sesuai standar.
Keberhasilan rapat juga ditentukan oleh pimpinan rapat yang baik.
Rapat
yang efektif menghasilkan keputusan yang baik dan membangun rasa kebersamaan.
Sebaliknya, rapat yang tidak efektif hanya menyia-yiakan waktu. Rapat bukan
aktivitas yang dapat diselenggarakan tanpa biaya. Jadi, rapat yang tidak
efektif tidak menghasilkan sesuatu selain keputusan yang tidak tepat dan
pemborosan waktu. Untuk mewujudkan rapat yang efektif diperlukan perencanaan
yang matang, tujuan yang pasti, dan penyusunan agenda yang rinci. Saat rapat
terakhir, setiap peserta mengetahui hasil rapat seutuhnya.
Dan
dalam makalah ini, kami akan membahas tentang Manajemen Rapat. Supaya kita
semua dapat mengetahui lebih luas lagi tentang apa saja yang termasuk dalam
rapat yg efektif dan efesien
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Rapat
Rapat
adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna melaksanakan
urusan perusahaan. Dalam ini membahas rapat formal yang melibatkan empat orang
atau lebih, rapat organisasi dimaksudkan untuk berkomunikasi, perencanaan,
penetapan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, atau pemberian motivasi kepada
armada penjualan. Agar berlangsung efektif, penyelenggaraan rapat perlu
direncanakan.
Rapat
adalah hal yang tak asing lagi di kalangan manajemen dan profesional. Bahkan
sebagian besar orang penting menghabiskan waktunya untuk rapat dan rapat. Pada
dasarnya rapat itu diadakan untuk mencapai persamaan persepsi, strategi, tujuan
serta merencanakan langkah-langkah yang akan diambil oleh manajemen. Tapi
sayangnya, jarang sekali rapat yang berlangsung efektif. Berdasarkan survei yang
dilakukan oleh Wall Street Journal, rapat justru membuat waktu tidak produktif
di kantor.
Dr.
Peter Drucker, dalam bukunya The Effective Executive, mengatakan: Kita
menyelenggarakan rapat karena orang-orang yang melaksanakan pekerjaan yang
berbeda-beda harus bekerja sama untuk melaksanakan tugas khusus. Kita rapat
karena pengetahuan dan pengalaman yang diperlukan dalam suatu situasi tertentu
tidak terdapat di dalam pikiran satu orang, melainkan terbagi dalam pikiran
beberapa orang.
B.
Langkah-Langkah Agar Rapat Berjalan Secara Efektif
Sebagai pemilik bisnis, tentunya akan
sering mengadakan rapat untuk mengevaluasi kelangsungan usaha. Rapat kerja yang
berlangsung lama biasanya akan membuat orang mudah bosan dan tidak fokus.
Berikut ada beberapa tips yang bisa lakukan saat memimpin rapat agar bisa
berjalan efektif dan produktif.1. Lakukan perencanaan dengan menentukan siapa saja yang akan diundang untuk mengikuti rapat serta apa tujuan dilakukannya rapat itu. Dengan begitu, dapat mengetahui topik dan informasi apa yang akan dibahas di dalam rapat.
2. Tentukan tujuan dari diadakannya rapat, sehingga saat memulai rapa bisa langsung mengajak peserta untuk fokus kepada tujuan itu. Tujuan ini juga akan menjaga agar pembicaraan dalam rapat tidak jauh melenceng.
3. Susun daftar pembicaraan yang akan dilakukan dalam rapat kemudian bagikan kepada setiap peserta rapat. Hal ini untuk memudahkan peserta agar langsung berdiskusi dan membuka jalan untuk setiap opini atau ide yang hendak diutarakan.
4. Langsung mulai rapat sesegera mungkin setelah para peserta hadir dan bila pembicaraan mulai menjauh dari topik rapat, maka sebagai pemimpin harus bisa membawanya kembali ke topik semula.
5. Catat isi rapat, setiap opini, dan pertanyaan yang diajukan dalam rapat. Seandainya ada beberapa hal yang belum bisa dipastikan saat itu, buat catatan khusus agar nantinya bisa diselesaikan atau dibicarakan dalam rapat selanjutnya.
6. Buat rangkuman saat rapat telah selesai untuk memastikan bahwa pemaham setiap orang yang hadir sudah sama. Hal ini juga untuk menghindari terjadinya salah persepsi setelah mereka keluar dari ruang rapat.
C. Tahap-tahap Dalam Mempin Rapat secara
Efektif
1. Tahap persiapan
Satu hal yang harus
dilakukan sebelum rapat dilaksanakan adalah melakukan persiapan. Ada beberapa
saran yang perlu dipersiapkan oleh seorang pemimpin rapat untuk pelaksanaan
rapat yang baik dan efektif.
Pertama,
seorang pemimpin rapat harus menetapkan tujuan. Apa yang ingin dicapai dari
rapat harus ditetapkan lebih dulu. Hal ini bertujuan supaya rapat benar-benar
fokus pada hasil akhir yang ingin dicapai.
Kedua,
membuat agenda rapat. Kita harus menuliskan apa saja kegiatan atau acara yang
akan dilakukan dalam rapat. Agenda rapat yang telah dibuat harus segera
diedarkan jauh hari sebelum rapat dilaksanakan. Selain itu, apabila ada sebuah
salinan dokumen yang akan dibahas sebaiknya juga diberikan jauh hari sebelum
rapat di mulai. Hal ini bertujuan supaya semua anggota dalam rapat bisa bisa
membaca salinan dokumen tersebut. Jadi, ketika rapat mereka sudah menguasai
bahan yang akan dibahas.
Ketiga, menentukan
batasan waktu. Ingat rapat yang baik harus memiliki waktu yang jelas, sehingga
rapat tidak ngelantur atau molor. Rapat yang tidak memiliki batasan waktu
akan cenderung bias dan membuat anggota rapat bosan atau mereka merasa telah
membuang waktu sia-sia.
Keempat,
membagi tugas. Sebagai pemimpin rapat Anda jelas tidak bisa melakukan segala
hal sendiri. Misalnya untuk menuliskan hasil rapat, menuliskan hasil diskusi
atau yang lain. pastikan Anda sudah menunjuk seseorang yang bertugas untuk itu.
Supaya ketika rapat selesai Anda mempunyai hasil tertulis sebagai bukti nyata
hasil rapat yang sudah dilaksanakan.
2. Tahap Kegiatan
Dalam tahap kegiatan ada beberapa saran yang perlu
dilakukan oleh pemimpin rapat.
a. Membuka
rapat
Dalam ini
pemimpin rapat bisa membuka kegiatan rapat dengan memberikan salam, menjelaskan
maksud dan tujuan rapat diadakannya rapat. Hal ini supaya anggota tahu dari
awal apa yang ingin dicapai dari rapat tersebut dan mengapa rapat itu diadakan.
Kemudian bisa dilanjutkan dengan membacakan agenda kegiatan yang akan
dilaksanakan.
b. Memastikan
setiap agenda dapat dilaksanakan dengan baik
Sebagai pemimpin
rapat, kita harus memastikan juga bahwa semua agenda yang akan disajikan dalam
rapat dapat dilaksanakan dengan baik dan terstruktur. Selain itu pastikan juga
setiap anggota tahu bahwa setiap agenda atau kegiatan yang dilakukan memiliki
batasan waktu.
c. Memastikan
anggota memperoleh kesempatan yang sama dalam berpendapat
Salah satu tujuan
umum rapat adalah untuk mengambil sebuah keputusan atau penyelesaian sebuah
masalah. Untuk itu kita sebagai pemimpin rapat harus memastikan bahwa
setiap anggota rapat memperoleh hak yang sama untuk berpendapat.
d. Memastkan
tidak ada salah seorang anggota yang mendominasi diskusi
Hal yang paling umum
terjadi dalam rapat adalah munculnya satu atau beberapa pihak yang mendominasi
diskusi. Hal ini sering kali membuat pemimpin rapat kuwalahan, terlebih
jika orang yang mendominasi diskusi adalah orang yang dianggap memiliki
kompetensi atau wewenang tertentu. Ini jelas harus dikendalikan. Sebagai
pemimpin kita harus tahu kapan kita menghentikan seseorang dalam berbicara
kalau dirasa ia ingin mendominasi. Dalam hal ini keberanian dan ketegasan
sangat diperlukan. Supaya tidak berat dalam memimpin diskusi, pastikan sudah
menjelaskan waktu yang diberikan kepada tiap orang dalam berpendapat dan berapa
kali mereka memiliki kesempatan berpendapat. Jadi seandainya ada yang berbicara
bertele-tele atau ingin mendominasi bisa memotong karena alasan waktu. Dan
mengalihkan ke anggota lain dengan alasan batasan berpendapatnya sudah
habis. Ini jelas lebih baik. Selain orang dipaksa untuk disiplin waktu
mereka juga dipaksa untuk berpendapat secara efisien karena jika tidak mereka
malah bisa kehilangan kesempatan berpendapat.
e. Memaparkan keputusan
yang telah diambil
Jika sudah final maka
pemimpin rapat harus membuat keputusan dan memaparkan hasil keputusan yang
diambil dalam rapat. Setiap keputusan yang diambil pastikan adalah
keputusan yang paling baik dan bijak untuk kesejahteraan semua anggota. Supaya
tidak menimbulkan ketidakpuasan pada beberapa anggota yang kurang setuju dengan
keputusan yang diambil pastikan kita sudah memaparkan alasan kenapa keputusan
itu diambil. Ini akan lebih baik dari pada tidak dijelaskan alasannya.
f. Menutup rapat
Setelah hasil
keputusan diambil, selanjutnya adalah menutup rapat. Dalam penutupan ada
beberapa saran yang bisa Anda lakukan. Melakukan evaluasi segera dari hasil
rapat. Anda bisa mengatakan bahwa rapat berjalan dengan baik, diskusi berjalan
dengan efektif, setiap agenda bisa diselesaikan dengan tepat waktu, sehingga
akhirnya menghasilkan sebuah keputusan. Setelah itu Anda bisa menyampaikan
keputusan yang telah diambil. Kemudian dilanjutkan dengan ajakan untuk
menindaklanjuti keputusan. Setelah itu tutup.
Catatan:
Jika akan ada rapat lanjutan pastikan memberitahukan
hal ini kepada semua anggota sebelum rapat ditutup.
C. Follow up atau
tindak lanjut
Setiap rapat yang
efektif akan selalu memunculkan tindakan nyata untuk menindaklanjuti keputusan
yang telah diambil. Untuk itu pastikan setelah rapat selesai setiap anggota
rapat segera diberikan notulen dalam bentuk draf. Hal ini untuk
memastikan setiap anggota rapat memegang hasil rapat. Karena ada kemungkinan
beberapa anggota tidak mencatat apa-apa yang sudah diputuskan. Follow
up juga penting untuk mengevaluasi jalannya rapat atau hasil rapat.
D. Langkah-Langkah Agar Rapat Berjalan Secara
Efesien
Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan
agenda rapat yang memuat tentang peserta rapat yang hadir, daftar
terperinci butir-butir yang akan dibahas, waktu dan tempat penyelenggaraan
rapat, serta waktu berakhirnya rapat.
- Membagikan
agenda rapat sebelum rapat dimulai sehingga peserta rapat dapat
mempersiapkan diri untuk mengikuti rapat dengan baik.
- Menghubungi
peserta rapat sebelum rapat dilaksanakan untuk memastikan bahwa peserta
rapat benar-benar siap mengikuti rapat.
- Meminta
kepada para peserta rapat untuk meneliti agenda rapat karena mungkin ada
tambahan agenda dari peserta rapat.
- Menegakkan
parameter waktu yang specifik.Rapat hendaknya dimulai tepat waktu.
- Menjaga
bahasan yang terfokus pada hal-hal berikut : rapat hendaknya terfokus pada
masalah pokok, minimalkan penyelaan atau interupsi, gangguan, dan
komentar.
E.
Syarat-syarat rapat yang baik, antara lain :
a) Persiapan rapat.
Persiapan rapat harus dirancang dan dilaksanakan oleh panitia penyelenggara
rapat. Secara garis besar persiapan yang harus dilaksanakan, yaitu :
1. Penentuan tujuan rapat dan acara rapat.
2. Penentuan waktu, tanggal, hari, tahun.
3. Penentuan tempat.
4. Akomodasi.
5. Konsumsi.
6. Media/peralatan.
b)
Pelaksanaan rapat.
1. Suasana rapat berlangsung terbuka.
2. Para peserta rapat berpartisipasi aktif.
3. Adanya kendali dari ketua rapat
4. Hindarkan debat kusir.
5. Bahasa harus komunikatif.
6. Hindarkan monopoli ketika berbicara.
7. Terdapat keputusan dan kesimpulan rapat.
8. Adanya notulen.
9. Acara rapat.
10. Media rapat.
11. Waktu.
F. Jenis-Jenis
Dari Rapat
a)
Berdasarkan tujuan.
1. Rapat Penjelasan.
2. Rapat Pemecahan Masalah.
3. Rapat Perundingan.
b) Berdasarkan sifat.
1. Rapat formal.
2. Rapat informal.
3. Rapat terbuka.
4. Rapat tertutup.
c)
Berdasarkan jangka waktu.
1. Rapat mingguan.
2. Rapat bulanan.
3. Rapat semester.
4. Rapat tahunan.
d) Berdasarkan frekuensi.
1. Rapat rutin.
2. Rapat insidental.
e)
Berdasarkan nama.
1. Rapat kerja.
2. Rapat dinas.
3. Musyawarah kerja
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Rapat
adalah berkumpulnya sekelompok orang untuk menyatukan pemikiran guna
melaksanakan urusan perusahaan. Dalam bab ini membahas rapat formal yang
melibatkan empat orang atau lebih, rapat organisasi dimaksudkan untuk berkomunikasi,
perencanaan, penetapan kebijaksanaan, pengambilan keputusan, atau pemberian
motivasi kepada armada penjualan. Agar berlangsung efektif, penyelenggaraan
rapat perlu direncanakan.
Sebelum
rapat diselenggarakan, pimpinan rapat harus menentukan tahapan-tahapan untuk
keberhasilannya. Untuk itu, ia harus menetapkan perlu tidaknya penyelenggaraan
rapat, menentukan tujuan, memilih peserta, menyusun agenda, dan menyiapkan
lokasi rapat.
Penyelenggaraan
suatu rapat akan lebih mudah apabila jumlah peserta tidak banyak. Suatu
pendapat mengatakan bahwa rapat yang ideal sebaiknya diikuti oleh tujuh orang
peserta. Semakin banyak peserta dalam suatu rapat, akan semakin banyak pula
komentar dan pendapat yang disampaikan sehingga rapat tidak efisien.
Alasan
penyelenggaraan rapat adalah untuk menerima laporan dari peserta rapat, untuk
mencapai keputusan bersama, untuk menganalisis atau memecahkan permasalahan,
untuk mencapai kesamaan pikiran, program, atau keputusan, untuk mencapai tujuan
tujuan pelatihan, untuk menyatukan pandangan yang berbeda, untuk menyampaikan
informasi penting kepada audiensi, untuk memastikan bahwa setiap audiensi
sependapat tentang informasi yang mereka peroleh dari rapat.
Perencanaan
rapat perlu memperhatikan empat unsur: tujuan, peserta, agenda, dan tempat
penyelenggaraan rapat. Dengan memperhatikan keempat unsur tersebut, rapat dapat
merupakan aktivitas bisnis yang produktif. Sebelum mengundang orang untuk
mengikuti rapat, perlu dipertimbangkan dengan matang tentang perlu atau
tidaknya menyelenggarakan rapat.
Pimpinan
rapat yang efektif membuka rapat dengan pernyataan ringkas tentang tujuan
penyelenggaraan rapat. Kata-kata dalam pernyataan pembuka rapat harus singkat
dan to the point. Pendapat pribadi tentang rapat yang diselenggarakan tidak
perlu diutarakan di depan forum peserta. Uraian mengenai perihal yang menjadi
topik bahasan rapat disampaikan secara rinci dalam agenda sehingga efektivitas
dan efisiensi dapat direalisasikan.
Pada
akhirnya sebuah rapat, pimpinan harus dapat menutup rapat pada saat yang tepat.
Apabila semua pokok bahasan yang tersebut dalam agenda telah tercakup dalam
rapat, ada kecenderungan peserta untuk mulai membuat rekapitulasi. Mereka
kembali ke butir bahasan yang telah dibahas, memulai diskusi baru, dan
mengulangi pokok pembicaraan yang telah dibahas dalam rapat. Apabila
kecenderungan ini tidak dicek kembali, waktu rapat menjadi lebih lama.
DAFTAR PUSTAKA
Machfoedz,
Mahmud. 2005. Rapat dan Presentasi Lisan yang Efektif. Yogjakarta: C.V.
ANDI OFFSET
Waworuntu,
Tony. 1994. Pedoman Kerja Perkantoran dan Kesekretarisan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Panglaykim,
Tanzil Hazil. 1981. Manajemen Suatu Pengantar. Jakarta: GHALIA INDONESIA
Pocker
Mentor. 2008. Menyelenggarakan Rapat. Harvard Bussiness School, Erlangga
0 komentar:
Posting Komentar